Rabu, 08 Oktober 2008

Hari Pahlawan

Negara yang besar adalah Negara menghargai jasa-jasa Pahlawannya” (Ir.sukarno) Negara besar tidak akan lupa dan memiliki pahlawan-pahlawan yang gagah dan berani, yang telah memberikan sesuatu dimana menjadi tauladan bagi generasi selanjutnya.
Hal ini bila di ulas sedikit tentang kata Pahlawan dapat berarti:

Pahlawan itu = Pahala-wan.
Pahlawan itu = Hero
Pahlawan itu = Inspirator
Pahlawan itu = Tulus
Pahlawan itu = Ikhlas
Pahlawan itu = Pencerahan
Pahlawan itu = membuat lebih baik
Pahlawan itu = punya hati nurani bersih
Pahlawan itu = bukan penghianat
Pahlawan itu = bukan oportunis
Pahlawan itu = punya integritas

Apakah Negara Indonesia mempunyai Pahlawan?
Banyak dan teramat banyak untuk disebutkan
,

Berdasarkan nama-nama Pahlawan Indonesia dikelompokan berdasarkan masa Perjuangan Indonesia. pada saat saya mendapat pelajaran Sejarah Nasional Indonesia, Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa (PSPB) mata pelajaran di SD dan SMP yang di cetuskan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada Kabinet Pembangunan IV (1983-1985), kurang lebih sebagai berikut:

Pahlawan Nasional, orang yang telah berjuang dan berjasa dalam perlawanan terhadap penjajahan di pelosok Nusantara atau masa pergerakan. Seperti Pangeran Diponogoro, Teuku Umar, Cut Nyak Din, Budi Utomo dan lainnya. Gelar Pahlawan Nasional Indonesia diberikan kepada mereka yang berjasa kepada Negara Republik Indonesia dan mereka yang berjuang dalam proses untuk kemerdekaan Negara Republik Indonesia. Hingga 10 November 2006, telah ada 138 tokoh yang ditetapkan Pemerintah Indonesia sebagai Pahlawan Nasional Indonesia

Pahlawan Kemerdekaan, mereka yang telah burjuang dan gugur dalam pempertahankan Kemerdekaan Indonesia.

Pahlawan Revolusi, mereka yang gugur dalam revolusi nasional pada tragedi 30 September 1965. Tentu kita masih ingat Tentang G.30.S.PKI. yang menurut beberapa literature yang saat ini berkembang pada masa reformasi ini, merupakan sebuah kudeta yang AD terhadap pemerintahan Sukarno.

Apakah pahlawan - pahlawan tersebut saat ini masih kita kenang? atau hanya merupakan sebuah catatan saja?

Pemerintah Indonesia telah menetapkan 10 November sebagai Hari Pahlawan. Tanggal ini merupakan peringatan terhadapa peperangan yang terjadi di Surabaya (1945). Tentu ini merupakan refleksi diri kita sebagai penerus mereka, bukan hanya untuk mengenang jasa pahlawan, tetapi untuk kita mengerti apa arti karya dan jasa para Pejuang, dan kewajiban kita terhadap karya mereka untuk negara ini.

Mereka juga manusia, tidak lebih luput dari kurang dan lebih sebagai seorang Pejuang, Sebagai Ayah, Sebagai Suami/istri dan sebagai warga negara yang peduli bangsa ini. haruskah kita melihat kekurangan mereka?

Terkadang miris rasanya, bila kita melupakan mereka, melupakan semua yang telah mereka perjuangkan, dimana saat ini kita tanpa sadar telah menikmatinya. Meski kita hanya dapat membaca dan mendengar perjuangan dan yang mereka perjuangkan.
Apakah mereka minta untuk di hargai? minta untuk di elukan? atau minta fasilitas, karena telah berjasa?

Mereka telah berkarya tanpa pamrih, tulus, untuk kebaikan tanpa tahu besar dan kecilnya manfaat bagi kita saat ini, mereka telah memberikan yang terbaik untuk kita saat ini. Karya mereka telah kita nikmati, dan mereka tidak pernah tahu begitu besar karya mereka bagi kita saat ini.

Akan tetapi kepahlawanan tidak hanya berhenti di sana. Pada masa saat ini pun kita dituntut untuk menjadi pahlawan.

Bukankah arti pahlawan itu adalah orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya saja dalam membela kebenaran?
Bukankah makna pahlawan itu adalah pejuang gagah berani?
Bukankah makna kepahlawanan tak lain adalah keberanian, keperkasaan, kerelaan berkorban, dan kekesatriaan?

Mereka hanya melaksanakan KEWAJIBAN tanpa Menuntut HAK.

Kewajiban Sebagai Seorang Ayah/ibu, Orang Tua, Anak, Warga Negara.

Apakah mereka menuntut HAK Azazi mereka?
Bagaimana Kewajiban Azazi Mereka?

Mari kita renungkan Jasa Pahlawan,
jadilah kita sebagai penerus yang mencintai dan menjujung tinggi karya Pahlawan (orang lain) serta saling hormat menghormati dintara kita dan pendahulu kita.

Mereka juga manusia yang tentu tak luput dari salah dan lalai. tetapi mereka telah memberikan kita panutan, contoh dan semangat.

Tidak ada komentar: