Selasa, 06 Oktober 2009

Bulan Ke 4

Callista sudah mulai belajar membalikkan badan..
Saat libur lebaran 1430H, kebersamaan ku dan dia tidak banyak karena demam yang ku alami.




Kamis, 01 Oktober 2009

Pria & Wanita


Ketika AKU menciptakan langit dan bumi,
AKU berfirman dan jadilah.
Ketika AKU menciptakan pria,
AKU membentuknya dan meniupkan nafas kehidupan ke lubang hidungnya.

Tetapi engkau, wanita,
AKU menghiasmu setelah AKU meniupkan nafas kehidupan ke pria
karena lubang hidungmu terlalu lembut.

AKU membiarkan pria tertidur nyenyak
sehingga AKU dapat dengan sabar dan sempurna membentuk engkau.
Pria AKU buat tertidur
supaya dia tidak dapat mencampuri.

Dari satu tulang AKU menghiasmu.
AKU memilih tulang yang melindungi kehidupan pria.
AKU memilih tulang rusuk,
yang melindungi jantung dan paru-paru dan mendukungnya,
sebagaimana yang harus kamu lakukan.
Dari satu tulang ini AKU membentukmu
dengan sempurna dan cantik.

Sifat mu adalah seperti tulang rusuk,
kuat tetapi lembut dan mudah patah.
Engkau menyediakan perlindungan untuk organ paling lembut dalam pria, hati
dan jantungnya.
Jantungnya adalah pusat dari kehidupannya,
paru-parunya menggenggam nafas kehidupan.
Tulang rusuk akan membiarkan dirinya patah
sebelum ia mengijinkan kerusakan terjadi pada jantung.

Dukunglah pria,
sebagaimana tulang rusuk melindungi tubuhnya.
Engkau tidak diambil dari kakinya untuk menjadi alasnya,
tidak juga diambil dari kepalanya untuk menjadi atasannya.
Engkau diambil dari sisinya,
untuk berdiri disebelahnya dan dipeluk dengan erat.

Engkau adalah malaikatKU yang sempurna.
Engkau adalah gadis kecilKU yang cantik.
Engkau telah tumbuh menjadi wanita yang sempurna,
dan mataKU terpuaskan ketika AKU melihat hatimu.
Matamu jangan mengubahnya.
Bibirmu sangat cantik ketika mengucapkan doa.
Hidungmu sangat sempurna dalam bentuk.
Tanganmu sangat lembut untuk disentuh.
AKU telah memberi perhatian pada wajahmu saat engkau tertidur.
AKU menggenggam hatimu dekat denganKU.
Dari semua yang hidup dan bernafas,
engkau adalah yang paling mirip dengan AKU.

Adam berjalan bersamaKU di hari yang dingin dan dia kesepian.
Dia tidak dapat melihat ataupun menyentuhKU.
Dia hanya dapat merasakanKU.
Jadi semua yang AKU ingin Adam berbagi denganKU,
AKU membentuknya di dalam kamu.
KekuatanKU, kemurnianKU, cintaKU, perlindunganKU, dan dukunganKU.
Engkau adalah istimewa,
karena engkau adalah perpanjangan tanganKU.

Pria melambangkan citraKU,
dan wanita adalah perasaanKU.
Bersama-sama kalian melambangkan TUHAN yang sejati.

Jadi Pria, perlakukan wanita dengan baik.
Cintailah dia, hormatilah dia, karena ia lembut.
Menyakitinya berarti engkau menyakitiKU.
Apa yang engkau lakukan kepadanya,
engkau melakukannya kepadaKU.
Jika engkau menghancurkannya,
engkau hanya menghancurkan hatimu sendiri.

Wanita dukunglah pria.
Dalam kesederhanaan,
tunjukkan kepadanya kekuatan perasaan yang telah KU berikan kepadamu.
Dalam kesunyian tunjukkan kekuatanmu.
Dalam cinta tunjukkan kepadanya bahwa engkau adalah tulang rusuknya
yang melindungi tubuhnya..

by;Mira Maria

Senin, 28 September 2009

Sejarah Simbol Hati


Jika manusia tidak memiliki perasaan dan emosi, simbol kecil ini tidak akan dapat dikenal dunia. Gagasan bahwa hati merupakan dasar timbulnya emosi nampaknya sudah diakui manusia sejak lama dan dengan hanya sangat sedikit pengecualian tradisi, secara luas hati dianggap sebagai sebuah organ yang sangat penting.

Pada 1311 di Vienna, dewan gereja membahas sebuah pertanyaan mengenai apakah jiwa seorang manusia berada dalam hati ataukah dalam tubuh. Dewan menyimpulkan bahwa jiwa menempati seluruh tubuh, namun mungkin telah menjadi kebiasaan kita untuk mengenalinya dengan perasaan yang mana membuat hati menjadi begitu penting bagi kita.
Dari asal mulanya, simbol hati seperti telah kita ketahui sekarang memiliki banyak arti: mulai dari ketaatan spiritual hingga romantisme cinta dan bahkan perasaan yang lebih kecil lainnya, simbol hati telah diakui sebagai sebuah lambang, di mana telah dimengerti secara luas dan merupakan bentuk dari keinginan dan kebutuhan dasar manusia.

Berasal dari Botani
Bentuk asli simbol hati berasal dari tanaman. Daun Ivy digunakan sebagai dekorasi semata pada zaman oriental, seperti yang terlihat pada bejana atau lukisan keramik pada 3.000 SM. Digunakan oleh Yunani, kemudian Etruscans dan orang Roma, akhirnya memasuki kebudayaan Eropa.
Pada jambangan Yunani dapat berbentuk menyerupai sulur tumbuhan merambat, seringkali dihubungkan dengan dewa tumbuhan, Dionysus, yang melambangkan gairah dan sensualitas dari kehidupan manusia.
Sehingga menimbulkan konotasi pada setiap tingkatan ketika hal itu timbul pada abad ke-4 Masehi sebagai sebuah tanda bagi rumah bordil di Ephesus.

Sisi mulia dari daun Ivy ini terlihat ketika digunakan sebagai hiasan batu nisan. Karena umur yang panjang dan kemampuan bertahan, tanaman Ivy ini dianggap cocok sebagai perlambangan cinta dan untuk mengenang yang telah pergi. Juga membantah dugaan bahwa daun Ivy yang tumbuh berdekatan dengan sesuatu ibarat terlihat saling menyayangi dan setia satu sama lain.
Oleh karena itu daun tanaman dapat ditemukan pada batu nisan Yunani dan Romawi dan makam awal orang Kristiani di Katakomba sebagai sebuah simbol keabadian cinta.
Setelah melalui sebuah proses yang sangat panjang, warna daunnya yang hijau telah mengalami pergeseran arti menjadi seperti yang saat ini tampak pada gambar hati berwarna merah pada permainan kartu.
Cinta yang tulus pada abad pertengahan dan arti kesusasteraannya merupakan hal yang sangat menentukan.
Terinspirasi oleh lukisan antik, pelukis biara memberikan daun hijau itu sebuah warna baru yaitu merah. Pada lukisan-lukisan dari pasangan sebuah pohon kehidupan yang lengkap dengan daun berbentuk hati mulai terlihat dengan warna serupa dengan warna darah dan cinta, memberikannya sebuah arti konotasi yang lebih.
Cara ini yang pada akhirnya membuat daun tersebut sebagai simbol hati.Masih saja, hal yang paling menarik adalah, simbolisasi daun yang cantik ini sebagai simbol sebuah organ manusia itu sendiri, serta didukung oleh kurangnya pengetahuan tentang struktur tubuh.

Celah Informasi Medis
Pada zaman dahulu ada yang disebut pelajaran pengobatan (sekitar tahun 850-1200 ), yang secara prinsip sepenuhnya dilakukan berdasarkan catatan tertulis dan di bawah larangan agama yang taat.

Pada masa pemerintahan gereja, untuk bisa mengalami kebangkitan kembali, tubuh manusia harus tetap tidak tersentuh, sehingga tindakan otopsi dianggap hal tabu. Bahkan Operasi, pada masa lampau sangat-sangat ditentang. Sehingga tidak ada orang yang benar-benar mengetahui seperti apa bentuk hati manusia sebenarnya dan di tengah celah informasi inilah simbol kecil ini muncul dan disambut baik yang akhirnya dipakai pada buku-buku anatomi menggantikan bentuk hati sebenarnya.
Membutuhkan dokter dan seniman lainnya beberapa abad kemudian untuk menjelaskan titik persoalan ini.

Bahkan pada ilustrasi awal yang digambar oleh pelukis jenius zaman Renaissance, Leonardo da Vinci, Anda akan menemukan kombinasi antara gambar hati yang terdapat pada kartu permainan dan satu lagi dengan bentuk nyatanya. Kemudian setelahnya Leonardo berhasil menggambarkannya secara
tepat.

Di sebuah lukisan dinding karya Giotto di Bondone, Cappella degli Scrovegni di Padua, Anda menemukan hal langka, sebuah kiasan tentang seorang dermawan yang memberikan hatinya ke surga, sambil memegang sebuah anatomi hati lengkap dengan pembuluh darah, dilukis antara tahun 1304-1306. Lukisan ini mungkin dibuat berkenaan dengan para ilmuwan yang pemikirannya maju yang pada saat itu telah mampu melakukan proses otopsi secara legal.
Pada lukisan-lukisan lainnya yang tak terhitung, para seniman memutuskan bahwa karena nilai pengakuannya yang tinggi dalam memainkan kartu hati, maka akan digunakan kebanyakan untuk subyek yang bersifat spiritual dan erotis.
Simbol hati dipromosikan secara luas oleh pemujaan Sacred Heart sejak abad pertengahan dan walaupun tidak seutuhnya namun dijadikan sebagai standar permainan kartu meja yang banyak digunakan setelah zaman Renaissance.
Lucunya, tampak seperti tidak pernah ada argumentasi mengenai hak paten (ide yang bertentangan bahwa hal ini pernah dibicarakan). Mungkin karena disainnya yang sempurna membuat simbol hati ini menjadi favorit semua orang yang berasal dari budaya Eropa menyebar ke seluruh penjuru dunia.

Sumber:Mira Maria [b2b.btm@sinarmas.co.id]

Minggu, 23 Agustus 2009

Putri ke II disaat 2 bulan

saat callista sedang berkomunkasi dengan ku, dia mau cerita banyak tentang apa saja.

tatapan manis ini yang selalu membuatku ingin memeluk dan bersamanya

saat, mulai dengan manca mencoba menangis...huk..huk..












Minggu, 17 Mei 2009

CALLISTA GRATIA

Hari Senin 11 Mei 2009,

Pukul 09:08 putri keduaku telah lahir, sebuah anugrah bagi kami sekeluarga, Penyejuk dan penerus harapan kami.
Rasanya kedua putriku telah menyatu, secara fisik dan kenangan...

Senin, 23 Maret 2009

Permis disaat indah, dan Keringat pasir Timah


Di sebelah Barat pulau Bangka, tepatnya disebuah desa yang hampir semua bibir menyebut nama Desa tersebut, tentu hal ini tidak asing bagi masyarakat Bangka. Permis, begitulah nama desa itu disebut.
Perjalananku kali ini, bukan tanpa di sengaja menuju kesana, dengan harapan ingin mengetahui bagaimana desa ini menjadi begitu terkenal dalam dunia penambangan timah. Hingga banyak pengusaha penambangan baik besar maupun kecil mengadu nasip untuk mendapatkan pasir penuh harapan.
Dengan sambutan hangat dari sang mentari pagi, dan tanpa harus menunggu lama, cahaya mentari pagi mulai bangun dari peraduannya. Begitu elok dan menawan nampak sang panorama. Sempat tertekun saat sajian indah alam hanya untuk menyambutku di pagi itu. Rasanya tidak percaya akan hal ini, dimana banyak berita dan tulisan mencerca akan perusakan dan memusnahkan keelokan alam Bangka, karena tambang inkonvensional (TI) apung yang beroperasi di Desa ini, (Permis) dan Desa Rajik.


Tak jauh dari indahnya alam yang disuguhkan, aku mulai memasuki Desa dan mulai nampak sekumpulan perahu, dan peralatan TI Apung bersebaran di atas laut. Rasanya tidak hanya seratusan atau tepatnya sebanyak 130 perahu dan TI apung yang sempat terhitung oleh tangan ini.
Hampir semua masih lelap dari tidurnya, atau mungkin karena semalaman mereka beroperasi, hingga pagi ini mereka tak dapat menikmati sang mentari menyambut alam ini?
Beranjaknya sang mentari menelusuri lintasannya, satu persatu penghuni gubuk apung, (mungkin ini yang lebih tepat untuk bangunan diatas air itu) ataupun perahu yang tidak lagi digunakan untuk menjala ikan. satu persatu penghuni keluar dari jendela atau pintu munggil di sana.

Tanpa kusadari bukan hanya pintu dan jendela mungil yang keluar dari pondok dan perahu terapung. Namun seorang bocah usia belasan tak lepas dari pemandanganku. Bukan hanya karena usianya, namun gayanya pun sangat mengejutkanku. Kepulan asap tembakau di bibirnya, dengan cara memegang dan mengeluarkan sisa asap dari hidungnya, membuat ku terpana.

Kelincahan dan ketrampilannya mempersiapkan peralatan dan mesin untuk bekerja, nampak cekatan. Bagiku hal ini mungkin tidak pernah bocah itu dapatkan di bangku sekolah. Harun, demikian dia sebut namanya, saatku menyapanya, hanya sekedar ingin tahu dan mencari informasi.
Sejak penambangan Timah diperbolehkan dikelola oleh masyarakat, dan hasilnya sangat mengiurkan. Sejak itulah Harun lebih banyak menimba ilmu dari penambangan ini. Bahkan Gurunya di sekolahpun pada saat itu ikut terlibat dalam penambangan ini, dan sekolah diliburkan, kenangnya. Kalau dahulu kami bukan dilaut untuk melimbang timah, tetapi di darat.
Namun sejak mulai menipisnya cadangan di darat, maka penambang cilik ini pun mulai meramba laut.
Bukan hanya sebagai operator yang hanya menunggui sakan, tetapi sebagai penyelam yang mencari pasir timah di dasar laut.

Melihat perlengkapan menyelam dan kondisi peralatan, mungkin kita akan merasa tidak sanggup untuk menggunakannya. Sebuah kompresor yang digerakkkan dengan menggukan sebuah motor, dan engine sebagai pengerak pompa penyedot dan pompa penyemprot.
Sebuah masker selam (Face Masks) yang seadanya, untuk sekedar menghindari mata dari pasir yang berterbangan di air.

Saat kutanya tentang penghasilannya, Harun hanya dapat menunjukkan foto keluarganya di dalam gubung apung, dan dia bekerja karena untuk membantu orang tuanya. sedangkan gubung apung yang kupikir miliknya atau keluarganya, rupanya hanya pinjaman dari pengusaha dari Jakarta, Harun hanya dapat dari berbagi hasil timah dengan yang empunya peralatan dan perahu Apung.
Harun sendiri selama 6 s/d 8 jam didasar laut, untuk mengais dan mencari pasir timah, dimana hanya makan siang Harun keluar dari permukaan air, untuk sekedar makan siang. Malah terkadang hal ini tidak dilakukan bila kandungan timah yang di temukan cukup banyak.

Bila libur atau pun sedang banyak uang, biasanya Harun pergi ke Pangkalpinang hanya untuk sekedar berfoya-foya, belanja di pertokoan dan habiskan uang...

Untuk menabung, biarlah emak yang atur, dengan beli emas dan beli kebutuhan rumah lanjutnya. Namun Harun sendiri kabarnya saat ini sedang mengalami kesedihan, kedua orang tuanya dalam masa persiapan perpisahan. Seperti Anjing mengongong, Harunpun tetaplah meyelam.
Seharian ku berkeliling, dan melihat - lihat kehidupan TI Apung di desa ini, saat menjelang sore, di pinggiran pantai yang tidak berpasir, malah berlumpur. ku disajikan sebuah fenomena alam yang amat menajubkan.
biru langit, biru laut. dan kehidupan nelayan kecil di tepian pantai.
Masih banyak Harun-Harun lain di tanah ini, masih banyak derita dan suka dalam kejamnya pasir timah.
Indonesia, begitu kaya kau, hingga anak bangsa rela tinggalkan bangku sekolahnya dan nikmati susumu.
Sungguh subur engkau, dengan dipupuknya bumimu, oleh korban-korban pengais timah yang terselubung.
Semudah dan semurah itukah arti warisan untuk penerus lselanjutnya???

Rabu, 18 Maret 2009

SMA KU PL.ST.JOSEPH SURAKARTA

SAAT INDAH DI SAAT SEKOLAH




lihat saja lirik maestro mas Chrisye
Anak Sekolah
by Chrisye
Bukan Aku Tak Tertarik
Akan Kata Rayuanmu
Saat Matamu Melirik
Aku Jadi Suka Padamu
Tiap Kali Kau Bermanja
Gemetar Rasa Di Dada
Ingin Kubisikkan Cinta
Tapi Hati Jadi Malu Jadinya

Reff;
Engkau Masih Anak Sekolah,
Satu Sma
Belum Tepat Waktu
Tuk Begitu Begini
Anak Sekolah,
Datang Kembali
Dua Atau Tiga Tahun Lagi

atau

Bis Sekolah
oleh: Koes Plus

Bis sekolah yang ku tunggu
Ku tunggu tiada yang datangKu
telah lelah berdiri Berdiri menanti nanti
Bila ku pergi bersama kekasihku
Ku kan merasa gembira riang slalu
Bila menunggu sendiri
Sendiri hatiku sunyi

Dan hatiku kan bernyanyi
Bernyanyi lagu yang sepi
Bila menunggu sendiri
Sendiri hatiku sunyi
Dan hatiku kan bernyanyi
Bernyanyi lagu sepi
Bila ku pergi bersama kekasihku
Ku kan merasa gembira riang slalu
Bila menunggu sendiriSendiri hatiku sunyi
Dan hatiku kan bernyanyi
Bernyanyi lagu sepi
Bis sekolah yang ku tungu
Ku tunggu tiada yang datang
Ku telah lelah berdiri
Berdiri menanti nanti

semoga ini dapat mengenang kita yang di saat SMA dulu...

Selasa, 20 Januari 2009

PERTEMUAN DENGAN THE ELEVEN TEAM 94


(Safrif"acong"; I.Gusti Nyoman Sayoga; Partogi Sianturi;M.Fazri Sembiring;Tri Kartiko;WahyuCP;Sukanto; Yanuar Perdana; I Banton Patria; Edi Lamhot Sinaga; Hedri kemana ya???)

Pertemuanku dengan member the eleven team dari POLMAN BANDUNG-ITB seperti sebuah membuka lembaran lama yang telah menjadi nostalgia. Banyak cerita yang digali dalam nostalgia dengan team 11 yang dulu ditugaskan ITB- cq Polman Bandung, untuk menangani Berdirinya Politeknik Manufaktur Timah dulu masih di Pemali.


Kehadiran mereka (I.Banton Patria, Henri Syapriyadi , Tri Kartiko, Budi Herawan dan Sule)pada kali ini, bukan hanya untuk berlibur saja.. tidak jauh dari pengembangan usaha mereka, yang sedang mereka bangun.


Perjalanan mereka sejak turun dari Lion Air di Bandara Dipati Amir, langsung menuju kantorku di Jalan Merdeka, namun tidak lama mereka di sana... (lapar...) itu peyebabnya.


Berdesakan dan berhimpitan di sebuah mobil, kita meluncur ke pasir padi untuk makan siang. Suasana di mobil yang saling berhimpitan, jadi terkenang saat bersama Bambang dengan kijangnya yang saat itu dia bertugas untuk mengangkut 11 orang kemana saja pergi. Bedanya kali ini adalah tidak ada bangku cadangan untuk Partogi..


Disaat makan siang ini, mulai lah kami dengan perdebatan yang lucu. Dimana Aku ingin memaparkan keinginan kami kepada Bapak Banton, dengan menjelaskan dari A-Z, tapi justru ini yang menjadi perdebatannya. Banton membahas secara detai A,B,C dan... lama masuk Z nya.


Hal ini mungkin sebuah pengalaman baru bagiku. (atau memang demikian mereka kalau sedang berdiskusi di jakarta ya??? atau malah aku yang seperti ular melingkar diatas pagar???) dimana pemikiran seorang pengajar akan menjelaskan selengkapnya kepada oranglain, (malah ngak efektif) sedangakan mereka yang bergerak di dunia usaha top the point. Jelas untung dan ruginya sudah masuk secara sendirinya dalam otak mereka.



Setelah cukup makan dan mengejar waktu, akhirnya kita meluncur ke Sungailiat, menuju POLMAN-TIMAH-UBB di Air kantung. Selama perjalanan bukan menjadi waktu istirahat, malah setiap meter, ada saja kenangan yang mereka gali setelah 15 tahun berlalu.


Pertemuan dengan Pak Haryanto

Pertemuan ini bukan sebuah rekayasa, namun murni sebuah silatuhrahmi kepada orang tua yang menjadi pengayom di saat kami sendiri, kesepian, dan jauh dari keluarga.

Kesederhanaan dan apa adanya, masih nampak di Bapak ini. malah sebelum berpisah, sempat menanyakan ada filem baru ngak pak? nanti malam kita nonton Lacerdish ya...

Mengenang TOPAZ

Saat perjalanan kami ke Pemali, cukup mengesankan bagi mereka, jalan dan suasananya sudah ramai, tetapi dimana saat sampai di tempat tujuan, bukan Tempat Pemandian Air panas, tapi TOPAZ.

Prihatin, terharu, dan yang jelas sangat disayangkan. dimana rumah ini sudah seperti rumah hantu dengan coretan dinding tidak senonoh..

Namun semua masih dapat kita kenang, dimana kamar 8 pintu, kamar batu dan lainnya. mereka masih ingat dimana kamar mereka, tempat meeting, bermain pimpong, meja makan, dan semuanya...

Dari Mengajar mahasiswa sekarang diajar oleh Mahasiswa

Hal ini terjadi saat kami berkunjung ke kantor timah di Sungailiat, tujuannya silaturahmi dengan Ir. Yono, M.M, M.Sc, yang dulu juga sering ngajak makan empek-empek dan makan seafood di pangkalpinang. e... malah ketemu semua dengan alumni POLMAN TIMAH-UBB angkatan I. jadi terjadilah proses transfer ilmu...

Hehe... dulu cuma cerita sok tahu, sekarang sama Alumni di jelasin samape detail tentang Kapal Keruk...

Malah sampe ke kapalnya dan jadi tambah nih pengalaman tentang kapal keruk...

Kapal Keruk tali ne kenceng, moto ngantuk ....tali ne kenceng.....
Kalau dulu kami (mahasiswa dan Instruktur) main Basket, di lapangan Pemda, taman sari, eh... malah bareng-bareng ngapelin cewek ... Kompensasi bareng di pantai Rebu... (muket) wah jadi bahan cerita selama pertemuan deh... oya dalam pertemuan di Sungailiat, kami bertemu Gusti "Giant" Rian Ashar, yang sekarang jadi orang penting di Keteknikan, M. Ikhsan, Romi, dan lainnya...

Terimakasih pak Yon, terimakasih Guys...

Pertemuan Dengan Keluarga Djanu Rombang (ALEX)


satu orang ini, bagi kami mungkin tidak lengkap bila tidak dikunjungi, dia dahulu yang menjadi pengasuh kami, dari mulai bangun tidur sampai mau tidur. Masalah makan, masakan dan cucian.. heheheee... samapi kami bertemu pun... Bung ALEX, masih bikin empek-empek untuk kami...Kak Yovita tidak lepas dari kehidupan kami...


Terimakasih ya... semua yang kalian berikan dimasa lalu kepada kami... tanpa kalian kami bukan apa-apa.

Aku mungkin tidak akan kenal Eka, Banton tidak kenal wiwik, Gusti mungkin tidak kenal amoi bangka.

Selama perjalanan ini, serasa kami kembali masih sendiri, dan seperti masih kuliah... dari soal wanita, dan semua memori di Kampus Kanayakan dan semua... yang akhirnya... banyak masukan untukku dari mereka.

Terimakasih sobat, terima kasih sahabat.. kucoba menjadi keeper yang baik dan berguna, untuk karya kalian ...

Selasa, 13 Januari 2009

TIGER TEMPLE in Thailand







This is extraordinary... The tiger temple in thailand is a place where an extraordinary bond between man and the world's biggest cats has been formed. The tigers here are so peaceful...itsalmost as if they have accepted Buddhism as their religion.In fact, they even sit for the meditating sessions with themonks and kneel down in front of monks as if they are theirgurus. The tigers are so docile that the monks have tosometimes train them to fight otherwise they would lose alltheir power of self protection. The link started in 1999 when a sick baby tiger, orphanedafter poachers shot its mother, was brought to the monks.Within a few years, several other tiger cubs similarlyorphaned by poachers had arrived. The most amazing thing isnone of the cubs turned out ferocious on growing up. Themonks believe that these tigers are none other than theformer Buddhist disciples who have taken rebirth in the sameplace.A paradise for tiger lovers !

Modus kejahatan di Bandara

Kejadian ini saya alami sendiri hari jumat 7 November 2008 di terminal 2F Bandar Soekarno-Hatta. Hari itu rencananya saya bersama rombongan jumlahnya 18 orang hendak ke Bali untuk acara investor gathering. Kami naik pesawat Garuda dengan jam penerbangan 13.20 WIB.

Kira2 sekitar pukul 12.30 WIB, saya bersama teman kantor saya dan 2 orang undangan bersama-sama memasuki ruang check in. Saat meletakkan tas saya di mesin X-Ray.. posisi tas saya berada di belakang tas tamu saya tsb. Ketika saya keluar dari pintu pemeriksaan, saya bingung kok tas saya pada saat keluar tidak berada di belakang tas tamu saya tersebut, tetapi 3 tas setelahnya. Atas kecurigaan saya tsb, saat tas saya angkat kok enteng. Serta merta saya membuka dan ternyata benar, dompet besar yang berisi uang perjalanan saya dan rombongan raib. Spontan saya teriak dan memberitahukan ke petugas X-Ray. Alhamdulillah, petugas tersebut sangat kooperatif. Kalo gak salah namanya Pak Martono, lalu beliau berkoordinasi dengan rekan petugas bandara yang lain. Seingatnya, yang berada di belakang saya saat itu adalah ibu yang berbadan agak besar dan memakai jilbab, lalu Bapak tersebut berusaha mencari ibu tersebut di ruangan check in dan posisinya saat itu dekat counter check in Garuda Indonesia .

Ibu tsb. lalu dipanggil dan saya diminta petugas bandara untuk memeriksa tas tangannya yang besar. Pada saat saya memeriksa memang tidak ada dompet saya. Tapi entah mengapa, Bapak2 petugas bandara tidak mempercayai begitu saja si ibu itu.. Saat si ibu berusaha keluar dari ruangan check in, petugas bandara dan teman saya mengejarnya lalu meminta saya memeriksa kembali tas ibu tersebut. Pada pemeriksaan yang kedua, saya tetap tidak menemukan dompet saya tsb.

Tidak beberapa lama kemudian, datang petugas bandara dari gate lain, dan ybs. mencurigai bahwa ibu itu pelakunya karena pada jam 11 hari yang sama si ibu berada di gate lain dan dicurigai akan melakukan pencurian di X-Ray, tapi krn tak terbukti, dilepas. Setelah diinterogasi sekitar 10 menit, si ibu tersebut tetap tidak mengaku. Ditanya identitas dan tiketnya berbelit2, dan menurut polisi tiketnya tsb. sudah expired. Tak beberapa lama seorang petugas bandara menghampiri saya dan menanyakan apakah ini dompet saya karena beliau menemukannya di tempat sampah tak jauh dari posisi si ibu berdiri pada pemanggilan pertama kali.

Ternyata benar.. alhamdulillah.

Walaupun dompet saya sudah ketemu, ternyata petugas bandara dan polisi tetap menginterogasi ibu itu, karena menurut kamera CCTV, ibu itu berada di belakang X-RAY pada waktu yang cukup lama sehingga dicurigai memang melakukan pencurian dengan memindahkan dompet dari tas saya ke tasnya dia lalu membuangnya ke tempat sampah.

Untuk menghormati dan sebagai rasa terima kasih kepada upaya petugas bandara, akhirnya saya memundurkan keberangkatan saya dan memindahkannya ke jam penerbangan berikutnya untuk membuat laporan. Tetapi tamu rombongan tetap diberangkatkan bersama teman saya yang mendampingi.

Sesampainya diruang pemeriksaan Polsek di bandara, si ibu tsb. tetap saja tidak mengaku dan berbelit2. Beberapa kali dia mengaku bahwa papinya Bareskrim dll. tapi polisi2 tsb. mengganggapnya angin lalu. Di Polsek si ibu yang mengaku bernama ibu Isti tidak dapat menunjukkan identitas dan tiket yang tadi sempat ditunjukkan kepada pak polisi yang bernama pak Adi. Dia beralasan sudah menyerahkan ke bapak polisi tsb.

Tunggu punya tunggu, sampai mendekati jam keberangkatan berikutnya, si ibu tidak mengaku juga dan karena bukti bukti dari CCTV tsb. kurang mendukung untuk memproses si ibu tsb, akhirnya saya katakan ke polisi bahwa saya tidak jadi membuat laporan dan menyerahkan proses selanjutnya ke polisi untuk ditindaklanjuti. Pak polisi membantu saya keluar dari polsek dengan skenario bahwa saya akan dipindahkan keruangan penyelidikan sehingga si ibu tidak mengetahui bahwa saya tidak melaporkannya.

Sekitar pukul 10.37 waktu Jakarta, salah seorang polisi dari Polsek bandara menginformasikan perkembangan selanjutnya mengenai status si ibu itu, ternyata ybs. pada saat pemeriksaan sempat sempatnya mencuri hp seorang komandan polisi, dan setelah digeledah menurut keterangan polisi tersebut ternyata di tasnya ditemukan ATM, Kartu kredit dan KTP milik orang lain. KTP dan tiket yang tadi dikatakan sudah diserahkan ke Pak Adi ternyata dia buang di loteng kamar mandi kantor polisi (ybs. sempat ke kamar mandi saat di kantor polisi). Atas hasil tersebut, maka Polsek bandara memutuskan mengembangkan kasus tersebut. Apakah si ibu ini terkait sindikat tertentu.

So... Mudah2an dari cerita saya ini Bapak/Ibu dapat mengambil hikmahnya, setidaknya selalu mawas diri di manapun kita berada dan satu hal yang penting, pada saat lewat X-Ray, setidaknya tunggu sampai tas kita masuk ke X-Ray baru setelah itu masuk ke pintu pemeriksaan.

Dan satu lagi, ternyata bapak2 petugas bandara dan polisi amat sangat kooperatif sehingga sepatutnya saya haturkan terima kasih atas upayanya tersebut. Kepada Pak Martono dan Pak Ratibi petugas bandara, Pak Muis, Pak Heru, Pak Adi, Pak Utama dan Pak Reinhart dari Polsek bandara serta Bapak2 petugas bandara dan polisi yang telah membantu saya, mohon maaf saya tidak dapat menghapal nama bapak satu persatu.

Demikian cerita yang dapat saya sharing. Semoga bermanfaat.
Cheers'Vina