Selasa, 20 Januari 2009

PERTEMUAN DENGAN THE ELEVEN TEAM 94


(Safrif"acong"; I.Gusti Nyoman Sayoga; Partogi Sianturi;M.Fazri Sembiring;Tri Kartiko;WahyuCP;Sukanto; Yanuar Perdana; I Banton Patria; Edi Lamhot Sinaga; Hedri kemana ya???)

Pertemuanku dengan member the eleven team dari POLMAN BANDUNG-ITB seperti sebuah membuka lembaran lama yang telah menjadi nostalgia. Banyak cerita yang digali dalam nostalgia dengan team 11 yang dulu ditugaskan ITB- cq Polman Bandung, untuk menangani Berdirinya Politeknik Manufaktur Timah dulu masih di Pemali.


Kehadiran mereka (I.Banton Patria, Henri Syapriyadi , Tri Kartiko, Budi Herawan dan Sule)pada kali ini, bukan hanya untuk berlibur saja.. tidak jauh dari pengembangan usaha mereka, yang sedang mereka bangun.


Perjalanan mereka sejak turun dari Lion Air di Bandara Dipati Amir, langsung menuju kantorku di Jalan Merdeka, namun tidak lama mereka di sana... (lapar...) itu peyebabnya.


Berdesakan dan berhimpitan di sebuah mobil, kita meluncur ke pasir padi untuk makan siang. Suasana di mobil yang saling berhimpitan, jadi terkenang saat bersama Bambang dengan kijangnya yang saat itu dia bertugas untuk mengangkut 11 orang kemana saja pergi. Bedanya kali ini adalah tidak ada bangku cadangan untuk Partogi..


Disaat makan siang ini, mulai lah kami dengan perdebatan yang lucu. Dimana Aku ingin memaparkan keinginan kami kepada Bapak Banton, dengan menjelaskan dari A-Z, tapi justru ini yang menjadi perdebatannya. Banton membahas secara detai A,B,C dan... lama masuk Z nya.


Hal ini mungkin sebuah pengalaman baru bagiku. (atau memang demikian mereka kalau sedang berdiskusi di jakarta ya??? atau malah aku yang seperti ular melingkar diatas pagar???) dimana pemikiran seorang pengajar akan menjelaskan selengkapnya kepada oranglain, (malah ngak efektif) sedangakan mereka yang bergerak di dunia usaha top the point. Jelas untung dan ruginya sudah masuk secara sendirinya dalam otak mereka.



Setelah cukup makan dan mengejar waktu, akhirnya kita meluncur ke Sungailiat, menuju POLMAN-TIMAH-UBB di Air kantung. Selama perjalanan bukan menjadi waktu istirahat, malah setiap meter, ada saja kenangan yang mereka gali setelah 15 tahun berlalu.


Pertemuan dengan Pak Haryanto

Pertemuan ini bukan sebuah rekayasa, namun murni sebuah silatuhrahmi kepada orang tua yang menjadi pengayom di saat kami sendiri, kesepian, dan jauh dari keluarga.

Kesederhanaan dan apa adanya, masih nampak di Bapak ini. malah sebelum berpisah, sempat menanyakan ada filem baru ngak pak? nanti malam kita nonton Lacerdish ya...

Mengenang TOPAZ

Saat perjalanan kami ke Pemali, cukup mengesankan bagi mereka, jalan dan suasananya sudah ramai, tetapi dimana saat sampai di tempat tujuan, bukan Tempat Pemandian Air panas, tapi TOPAZ.

Prihatin, terharu, dan yang jelas sangat disayangkan. dimana rumah ini sudah seperti rumah hantu dengan coretan dinding tidak senonoh..

Namun semua masih dapat kita kenang, dimana kamar 8 pintu, kamar batu dan lainnya. mereka masih ingat dimana kamar mereka, tempat meeting, bermain pimpong, meja makan, dan semuanya...

Dari Mengajar mahasiswa sekarang diajar oleh Mahasiswa

Hal ini terjadi saat kami berkunjung ke kantor timah di Sungailiat, tujuannya silaturahmi dengan Ir. Yono, M.M, M.Sc, yang dulu juga sering ngajak makan empek-empek dan makan seafood di pangkalpinang. e... malah ketemu semua dengan alumni POLMAN TIMAH-UBB angkatan I. jadi terjadilah proses transfer ilmu...

Hehe... dulu cuma cerita sok tahu, sekarang sama Alumni di jelasin samape detail tentang Kapal Keruk...

Malah sampe ke kapalnya dan jadi tambah nih pengalaman tentang kapal keruk...

Kapal Keruk tali ne kenceng, moto ngantuk ....tali ne kenceng.....
Kalau dulu kami (mahasiswa dan Instruktur) main Basket, di lapangan Pemda, taman sari, eh... malah bareng-bareng ngapelin cewek ... Kompensasi bareng di pantai Rebu... (muket) wah jadi bahan cerita selama pertemuan deh... oya dalam pertemuan di Sungailiat, kami bertemu Gusti "Giant" Rian Ashar, yang sekarang jadi orang penting di Keteknikan, M. Ikhsan, Romi, dan lainnya...

Terimakasih pak Yon, terimakasih Guys...

Pertemuan Dengan Keluarga Djanu Rombang (ALEX)


satu orang ini, bagi kami mungkin tidak lengkap bila tidak dikunjungi, dia dahulu yang menjadi pengasuh kami, dari mulai bangun tidur sampai mau tidur. Masalah makan, masakan dan cucian.. heheheee... samapi kami bertemu pun... Bung ALEX, masih bikin empek-empek untuk kami...Kak Yovita tidak lepas dari kehidupan kami...


Terimakasih ya... semua yang kalian berikan dimasa lalu kepada kami... tanpa kalian kami bukan apa-apa.

Aku mungkin tidak akan kenal Eka, Banton tidak kenal wiwik, Gusti mungkin tidak kenal amoi bangka.

Selama perjalanan ini, serasa kami kembali masih sendiri, dan seperti masih kuliah... dari soal wanita, dan semua memori di Kampus Kanayakan dan semua... yang akhirnya... banyak masukan untukku dari mereka.

Terimakasih sobat, terima kasih sahabat.. kucoba menjadi keeper yang baik dan berguna, untuk karya kalian ...

1 komentar:

Beng mengatakan...

Dear my lecture, nice blog and I've read your blog.