Senin, 08 September 2008

Semangat Tidak Menyerah


1 September 2008

Sebuah sms yang sangat memalukan dari seorang Pejabat:

"Pak ini calon Mahasiswa DLuntuk Managemen pagi, sedangkan
BA Managemen sore"

singkat memang, cuma karena HPku ketinggalan di rumah, jadi tidak ku jawab.


pada pukul 17.00 wib, kurang lebih "Pejabat " tersebut datang ke ruanganku, "cemane, ku sms ngak dibales...??",

kujawab saja "maaf pak, soalnya HP saya ketinggal di rumah."


Dan dia sebutkan dua nama tersebut, untuk di terima sebagai mahasiswa baru, setelah di cek di layar monitorku...

Hanya nama BA yang ada, sedangkan atas nama DL tidak ada.

"loh kok ngak ada pak? belum daftar ya??"

"belum" jawabnya singkat tanpa berdosa

"tapi dia mau masuk pagi," katanya kepadku yang pasti bingung...

tak lama kemudian "Pejabat" menekan nomor telpon, untuk menghubungi seseorang di seberang sana,

Katanya" kalau di pagi ngak bisa, sore mau ngak?"

Setelah menutup telponnya kucoba mengingatkan:

"Seperti kesepakatan kita pak, setelah rapat tadi, semua yang masuk harus test. saya hanya terima kaluu sudah dilaksanakan test."

"oke besok biar pak N.... yang akan test di tempat saya" sambil berkata begitu dia pulang.


waduh.. ini pejabat aneh... mau masukin mahasiswa tapi tanpa test... mau kemana PT ini kalau begini??


2 September 2008 pukul 8.10wib


Pejabat menelpon via HPku, menanyakan atas nama SS, yang katanya tidak lolos dalam pengumuman yang sudah di publikasikan lewat harian kompas. dan minta kepadaku untuk mendapat penjelasan. ku buka file dan kutemukan yang bersangkutan memang secara prinsip tidak diterima, lantaran nilai sama pilihannya tidak sesuai.

Tapi dia bilang bisa ngak? soalnya orang tuanya SS sedang mengahadap sang PEJABAT.

Memang bukan kapasitas Beliau menanyakan, lagian PS yang dipilihpun di luar dari wewenangnya.


3 September 2008 pukul 15.10wib


Telpoku berbunyi, dan ku angkat, rupanya Ka.PS P menanyakan ada kabar katanya calon Mahasiswa yang milih PSnya ngak lulus. kujelaskan saja sesuai dengan hasil keputusan rapat. Tapi yang bersangkutan malah merekomendasikan untuk diluluskan saja.


ini pasti dari informasi sang Pejabat tadi deh... heran kenceng bener dia masukin orang??


6 September 2008 pukul 13.45


sebuah sms dari staff ku saat ku berada di jalan menjemput tamu:


"pak, td Pak S blg ke D cln mhsswa a.n SS & BA mohon dtrima regstrasinya,
ktnya dah brs dpk M, tapi dcek P A, mhsswa ybs ga ikt tes. jadi gmn Pak?"

lho gimana ini sang pejabat ini, masih aja ngotot, mau masukin...malah menekan staffku


ku telpon sang pejabat.

" pak, ybs sudah test belum? kok hasilnya belum ada?" tanyaku saat telpon diangkat oleh sang pejabat.

"oya nanti saya tanya pak N" dan ditusnya sambungan telpon tersebut.


Gimana ini, bilang ke staffku sudah bisa diterima, dengan alasan sudah bilang ke bos ku. tapi bos ku pun belum kasih diskrip tentang hal ini.


ngak lama sms dari staffku, mengabarkan staffku merasa di ancam oleh sang pejabat, dan akan membalik meja di ruangan. Jelas staffku ketakutan.

saat kutepon staffku perihal ancaman dari sang PEJABAT tersebut, staffkupun bercerita, runtut awalnya. Setelah mendengar ceritanya ku coba sms sang pejabat, untuk mengingatkan lagi. dan jawabnya:

"Yg atas nama SS sudah tes"

bukannya yang atas nama tsb yang kumaksud, karena nama SS memang sudah di tolak di rapat pikirku.


pukul 15 .57 (hari yang sama)


Sang pejabat menelponku.


" piye iki? kok ngak diterima si SS?"

ku jelaskan kami ngak punya alasan untuk menerima ybs, pak. mau pake apa nirimanya?

Sedangkan yang bersangkutan tidak menghadap kami, sehingga kami tidak ada alasan untuk mengusulkan secara resmi. Kami tidak ada pertimbangan untuk diputuskan. ya,bagaimana kami akan memutuskan?


dengan nada marah, Pejabat tersebut membalas penjelasanku."


"Iyalah mentang-mentang aku anak daerah, awas nanti
ku bongkar semuanya..."

pikirku, apa yang mau di bongkar? bukan sebaliknya? Sikap memaksakan kehendak tanpa prosedur? Sudah terbayang olehku, pertemuanku dan hubungan baik kami pasti akan hilang apalagi besok pada saat senin aku mempunyai acara dan kehadiran sang PEJABAT tidak mungkin tidak hadir. pasti dia akan buang muka bila berhadapan dengan ku.


8 September 2008.


Benar yang ku bayangkan, semua persis apa yang sudah aku perkirakan, sang pejabat, tidak mau melihatku, salam yang aku sodorkan diterima dengan mengacuhkan.


sorenya saat ku ke ruanganku, kulihat sebuah fax dari Ka.PS.P, kuterima lengkap dengan diskripnya.


sempat bingung aku di buatnya, lantara tadi pagi saat ku bertemu dengan Pejabat yang berwenang, menanyakan hal yang sama. dan beliau sudah jawabanya menolak, dengan alasan sesuai hasil keputusan keputusan, tapi kenapa Ka.PSnya bikin surat dan di FAX ini?


Sebuah pelajaran baru bagiku, perjuangan tanpa menyerah dan menggunakan segala cara untuk mencapai tujuan sudah dilakukan, dan hasilnya... cukup memuaskan.


Bagaimana dengan tetek bengek yang disebut dengan beradap.

inikah yang akan kita maknai dengan Beradap?

inikah buah yang kita tunggu dari visi,misi luhur kita?


ataukah hanya selokan dan bukan kata penting dalam kerja kita?dimana visi dan misi yang di proklamirkan akan mengarakan kita menjadi yang beradap?

mungkin ini sebagian kecil kejadian di lingkungan kita, dimana kekuasaan dan kepentingan pribadi lebih unggul dibandinglkan cita-cita luhur... beginikah anak negeri ini dididik?

ataukah kita yang terlahir disaat yang salah?

Perjuangan dan terus berjuang, sampai semua cita-cita ini tercapai.

1 komentar:

WahyuA mengatakan...

... malu2in y ...